Kanjeng Sultan Hamengku Buwono V / Gusti Raden Mas Gathot Menol [Hb.4.6] (Sinuhun Menol) f. 24 januar 1820 d. 5 juni 1855

Fra Rodovid NO

Person:26195
Gå til: navigasjon, søk
Slektsnavn Hamengku Buwono V
Kjønn Mann
Fullt navn (ved fødsel) Kanjeng Sultan Hamengku Buwono V / Gusti Raden Mas Gathot Menol [Hb.4.6]
Andre etternavn Sinuhun Menol
Foreldre

Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwono IV [Hb.III.18] / Gusti Raden Mas Ibnu Jarot (Sinuhun Jarot) [Hamengku Buwono III] f. 3 april 1804 d. 6 desember 1822

Gusti Kanjeng Ratu Kencono [Gp.Hb.4.1] / Gusti Kanjeng Ratu Agung (Gusti Kanjeng Ratu Hageng) [Danurejo II]

Wiki-side wikipedia:Hamengkubuwana_V
[1][2][3]

Hendelser

24 januar 1820 fødsel:

barnefødsel: Bendoro Raden Ayu Timur [Hb.5.3] [Hamengku Buwono V]

barnefødsel: Bendoro Raden Mas Sepuh [Hb.5.2] [Hamengku Buwono V]

barnefødsel: Gusti Bendoro Raden Ayu Angabehi [Hb.5.1] / Bendoro Raden Ayu Gondokusumo [Gp.Hb.6.3] [Hamengku Buwono V]

barnefødsel: Bendoro Raden Ayu Hadiwinoto [Hb.5.7] [Hamengku Buwono V]

barnefødsel: Bendoro Raden Ayu Suwardi [Hb.5.4] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]

barnefødsel: Bendoro Raden Ayu Bumisalamah [Hb.5.6] [Hamengku Buwono V]

barnefødsel: Bendoro Raden Ayu Rabingu [Hb.5.5] [Hamengku Buwono V]

ekteskap: Gusti Kanjeng Ratu Sultan [Gp.Hb.6.2] / Gusti Kanjeng Ratu Hageng (Roromunting) [Prawirorejoso]

ekteskap: Kanjeng Mas Hemawati [Hamengku Buwono]

ekteskap: Bendoro Raden Ayu Panukmowati [Ga.Hb.5.2] [?]

ekteskap: Bendoro Raden Ayu Dewaningsih [Ga.Hb.5.1] [?]

ekteskap: Bendoro Raden Ayu Retno Sriwulan [Ga.Hb.5.3] [?]

19 desember 1823 - 17 august 1826 tittel: Yogyakarta, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwana V Senopati ing Alaga Ngah 'Abdu'l-Rahman Saiyid'din Panatagama Khalifatu'llah Ingkang Jumeneng Kaping V

17 januar 1828 - 5 juni 1855 tittel: Yogyakarta, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwana V Senopati ing Alaga Ngah 'Abdu'l-Rahman Saiyid'din Panatagama Khalifatu'llah Ingkang Jumeneng Kaping V

14 november 1834 ekteskap: Gusti Kanjeng Ratu Kencono [Hb.2.52.2] / Bendoro Raden Ajeng Suradinah [Gp.Hb.5.1] [Hamengku Buwono II / Hamengku Buwono III]

1836 barnefødsel: Bendoro Raden Ayu Adipati Mangkubumi [Hb.5.8] / Bendoro Raden Ayu Sukinah [Gp.Hb.7.11.1] [Hamengku Buwono V] f. 1836

1839 tittel: Yogyakarta, Letnan Kolonel

1847 tittel: Yogyakarta, Kolonel

19 april 1847 skilsmisse: Gusti Kanjeng Ratu Kencono [Hb.2.52.2] / Bendoro Raden Ajeng Suradinah [Gp.Hb.5.1] [Hamengku Buwono II / Hamengku Buwono III]

mai 1847 ekteskap: Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu Sekar Kedhaton [Hb.3.2.22] / Bendoro Raden Ayu Andaliya [Gp.Hb.5.2] [Hamengku Buwono III] f. 1834 d. 25 mai 1919

5 juni 1855 død: Yogyakarta

17 juni 1855 barnefødsel: Yogyakarta, Kanjeng Gusti Timur Muhammad Suryengalogo [Hb.5.9] / Raden Mas Muhammad [Hb.3.2.22.1] [Hamengku Buwono V] f. 17 juni 1855 d. 12 januar 1901

Notater

Sri Sultan Hamengkubuwana V (Bahasa Jawa:Sri Sultan Hamengkubuwono V, lahir: 20 Agustus 1821 – wafat: 1855) adalah sultan kelima Kesultanan Yogyakarta, yang berkuasa tanggal 19 Desember 1823 - 17 Agustus 1826, dan kemudian dari 17 Januari 1828 - 5 Juni 1855 yang diselingi oleh pemerintahan Hamengkubuwana II karena ketidakstabilan politik dalam Kesultanan Yogyakarta saat itu. Riwayat pemerintahan Nama asli Sri Sultan Hamengkubuwana V adalah Raden Mas Mustoyo, putra Hamengkubuwana IV yang lahir pada tanggal 20 Agustus 1821. Sewaktu dewasa ia bergelar Pangeran Mangkubumi. Ia juga pernah mendapat pangkat Letnan Kolonel tahun 1839 dan Kolonel tahun 1847 dari pemerintah Hindia Belanda.Melihat tahun pemerintahannya dimulai tahun 1823 sedang lahirnya adalah tahun 1821 maka Sultan Hamengku Buwono V waktu permulaan bertahta berumur 2 (dua) tahun.

Hamengkubuwana V sendiri mendekatkan hubungan Keraton Yogyakarta dengan pemerintahan Hindia-Belanda yang berada di bawah Kerajaan Belanda, untuk melakukan taktik perang pasif, dimana ia menginginkan perlawanan tanpa pertumpahan darah. Sri Sultan Hamengkubuwana V mengharapkan dengan dekatnya pihak keraton Yogyakarta dengan pemerintahan Belanda akan ada kerjasama yang saling menguntungkan antara pihak keraton dan Belanda, sehingga kesejahteraan dan keamanan rakyat Yogyakarta dapat terpelihara.

Kebijakan Hamengkubuwana V tersebut ditanggapi dengan tentangan oleh beberapa kanjeng abdi dalem dan adik Sultan HB V sendiri, yaitu Raden Mas Ariojoyo (nantinya Hamengkubuwana VI). Mereka menganggap tindakan Sultan HB V adalah tindakan yang mempermalukan Keraton Yogyakarta sebagai pengecut, sehingga dukungan terhadap Sultan Hamengkubuwana V pun berkurang dan banyak yang memihak adik sultan untuk menggantikan Sultan dengan Raden mas Ariojoyo.

Keadaan semakin menguntungkan Raden Mas Ariojoyo setelah ia berhasil mempersunting putri Kesultanan Brunai dan menjalin ikatan persaudaraan dengan Kesultanan Brunai. Kekuasaan Sultan Hamengkubuwana V semakin terpojok setelah timbul konflik di dalam tubuh keraton yang melibatkan istri ke-5 Sultan sendiri, Kanjeng Mas Hemawati. Sri Sultan Hamengkubuwana V hanya mendapatkan dukungan dari rakyat yang merasakan pemerintahan yang aman dan tenteram selama masa pemerintahannya.

Sri Sultan Hamengkubuwana V wafat pada tahun 1855 dalam sebuah peristiwa yang hanya sedikit diketahui orang, peristiwa itu dikenal dengan wereng saketi tresno ("wafat oleh yang dicinta"), Sri Sultan meninggal setelah ditikam oleh istri ke-5-nya, yaitu Kanjeng Mas Hemawati, yang sampai sekarang tidak diketahui apa penyebab istrinya berani membunuh Sri Sultan suaminya.[2]

Ketika insiden pembunuhan itu terjadi, permaisuri Sultan HB V yakni Kanjeng Ratu Sekar Kedaton, sedang hamil tua. 13 hari pasca sultan tewas, lahirlah anak yang dikandungnya itu dan seharusnya menjadi penerus tahta Yogyakarta. Putra mahkota Sultan HB V tersebut diberi nama Raden Mas Kanjeng Gusti Timur Muhammad.

https://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwana_V

Peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono V Salah satu mahakarya yang lahir di era beliau adalah Serat Makutha Raja. Di dalamnya memuat tentang prinsip-prinsip dasar menjadi raja yang baik. Dari karya ini dapat dilihat visi ke depan Sultan Hamengku Buwono V yang sangat memihak kepada rakyat.

Serat Makutho Raja ini pula yang nantinya menjadi pedoman bagi raja-raja selanjutnya, dan juga menjadi rujukan bagi pemimpin-pemimpin di luar keraton. Serat Makutho Raja ini kurang lebih mengandung nasehat-nasehat dari Kitab Tajussalatin.

Kitab Tajussalatin diterjemahkan di era Sri Sultan Hamengku Buwono V. Kemudian lahir pula karya lain seperti Suluk Sujinah, Serat Syeh Tekawardi dan Serat Syeh Hidayatullah.

Sri Sultan Hamengku Buwono V juga menunjukkan perhatiannya yang besar terhadap kegiatan-kegiatan seni, terutama seni tari. Beliau memimpin sendiri komunitas tari di istana. Bahkan, beberapa sumber juga mengatakan ia turut menjadi penari.

Disamping tarian, Sri Sultan Hamengku Buwono V memprakarsai Gendhing Gati yang memadukan alat musik diatonis seperti terompet, trombon, suling dan jenis drum atau tambur dengan karawitan Jawa. Gendhing Gati ini lazimnya digunakan dalam gerak Kapang-Kapang pada tari Bedaya atau Serimpi, yaitu komposisi ketika masuk atau keluar dari ruang tari.

Pada era pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono V juga terdapat keunikan-keunikan lain dalam pelembagaan tari. Beliau membentuk kelompok penari Bedaya yang biasanya ditarikan oleh para penari wanita, digantikan oleh sekelompok penari laki-laki yang disebut kelompok Bedaya Kakung.

Karya seni tari lain yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono V adalah Tari Serimpi Renggawati yang ditarikan oleh lima orang penari, yang salah satunya berperan sebagai Dewi Renggawati. Jalan cerita tari ini menggambarkan kisah Prabu Anglingdarma.

Selain itu, Sri Sultan Hamengku Buwono V juga mengembangkan seni wayang orang. Pada masanya tak kurang dari lima judul lakon yang sering dipertunjukkan yakni Pragulamurti, Petruk Dadi Ratu, Angkawijaya Krama, Jaya Semedi dan Pregiwa-Pregiwati. Media:https://www.kratonjogja.id/raja-raja/6/sri-sultan-hamengku-buwono-v

Kilder

  1. http://www.royalark.net/Indonesia/yogya6.htm -
  2. https://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwana_V -
  3. https://kanjengratusekarkedaton.blogspot.com/p/sejarah.html -

Fra besteforeldre til barnebarn

Besteforeldre
44. Bendoro Pangeran Haryo Hadiwijoyo / Bendoro Pangeran Haryo Abdul Arifin Hadiwijaya (Bendoro Raden Mas Nuryani)
fødsel: 1794
ekteskap: 2. Bendoro Raden Ayu Nuryani / Bendoro Raden Ayu Abdu'l Arifin Hadiwijoyo
død: 30 juli 1826, Nglengkong-Sleman, Termasuk dalam Daftar Panglima Perang Pangeran Diponegoro, (wafat pada 30 Juli 1826, dalam sebuah penyergapan Belanda didaerah Nglengkong-Sleman, Royal.Ark)
Sri Sultan Hamengku Buwono III / Gusti Raden Mas Surojo
fødsel: 20 februar 1769, Yogyakarta
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Murtiningsih [Ga.Hb.3.21]
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Hadiningdiah [Ga.Hb.3.22] / Bendoro Raden Ajeng Ratnadimurti
ekteskap: Bendoro Mas Ayu Mindarsih
ekteskap: Gusti Kanjeng Ratu Kencono [Hb.1.?] / Gusti Kanjeng Ratu Hageng [Gp.Hb.3.1]
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Mangkorowati [Ga.Hb.3.1]
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Dewaningrum
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Lesmonowati ? (Ratu Kencono)
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Kusumodiningrum
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Mulyoningsih
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Puspitosari
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Mulyosari
ekteskap: Bendoro Mas Ayu Puspitoningsih
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Puspitolangen
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Kalpikowati
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Surtikowati
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Panukmowati
ekteskap: Bendoro Mas Ayu Madrasah
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Padmowati
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Wido
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Doyopurnomo
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Puspowati
ekteskap: Gusti Kanjeng Ratu Hemas [Gp.Hb.3.1] ? (Prawirodirjo)
ekteskap: Gusti Kanjeng Ratu Wadhan [Gp.Hb.3.3]
ekteskap: Bendoro Mas Ayu Sasmitoningsih [Ga.Hb.3.19]
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Renggoasmoro [Ga.Hb.3.20]
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Hadiningsih [Ga.Hb.3.23]
tittel: 31 desember 1808, Yogyakarta, Raja Putro Narendro Pangeran Adipati Anom Amangkunegoro (Pangeran Wali)
tittel: 1810 - 28 desember 1811, Yogyakarta
tittel: 12 juni 1812 - 3 november 1814, Yogyakarta, Ngarsodalem Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono III
død: 3 november 1814, Yogyakarta, Imogiri
Kanjeng Pangeran Adipati Danurejo II / Kanjeng Raden Tumenggung Mangkunegoro (Patih Seda Kedhaton)
fødsel: 1772
ekteskap: Bendoro Mas Ayu Pulungayun
yrke: 9 september 1799 - 28 oktober 1811, Yogyakarta, Pepatih Dalem Kesultanan Yogyakarta bergelar Kanjeng Raden Adipati Danurejo II
død: 28 oktober 1811, Yogyakarta, Dimakamkan di Banyusumurup, kemudian dipindahkan ke Mlangi
Besteforeldre
Foreldre
Pangeran Diponegoro [Hb.3.1] / Bendoro Raden Mas Mustahar
fødsel: 11 november 1785, Yogyakarta
ekteskap: 3. Raden Ayu Retnodewati
ekteskap: 4. Raden Ayu Citrowati
ekteskap: 6. Raden Ayu Retnaningsih
ekteskap: 8. Raden Ayu Retnaningrum
ekteskap: 1. Raden Ayu Retno Madubrongto
tittel: 3 september 1805, Yogyakarta, Bendoron Raden Mas Ontowiryo (Carey,Peter, Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro, 2014, pp.17)
ekteskap: 2. Raden Ayu Retnakusuma / Raden Ayu Supadmi , Yogyakarta
ekteskap: 3. Raden Ayu Maduretno / Raden Ayu Diponegoro (Bendoro Raden Ayu Ontowiryo) , Keraton Yogyakarta
ekteskap: 7. Raden Ayu Retnakumala
tittel: 15 august 1825, Selarong, Yogyakarta, Sultan Eru Cakra, Sultan Ngah 'Abdu'l Hamid Eru Chakra Kabir ul-Mukminin Saiyid ud-din Panatagama Jawa Khalifat Rasu'llah
ekteskap: 7. Raden Ayu Retnakumala , Kasongan
død: 8 januar 1855, Makasar
Kanjeng Pangeran Adipati Danurejo IV / Kanjeng Raden Tumenggung Gondokusumo (Kanjeng Pangeran Haryo Juru / Pangeran Juru Ridder)
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Danurejo [Hb.4.8]
ekteskap: Raden Ayu Adipati Danurejo [Hb.3.4.3]
død: 1844, Yogyakarta, Dimakamkan di Mlangi, sebelah utara Demakijo
yrke: 11 februar 1847 - 17 november 1879, Yogyakarta, Pepatih Dalem Kesultanan Yogyakarta bergelar Kanjeng Pangeran Adipati Danurejo IV
Kanjeng Raden Tumenggung Yudonegoro I
fødsel: menikah dgn Raden Ayu Bendara Kaleting Kuning (putri Kanjeng Ratu Kencana)
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Padmi
Foreldre
 
== 3 ==
Kanjeng Sultan Hamengku Buwono V / Gusti Raden Mas Gathot Menol [Hb.4.6] (Sinuhun Menol)
fødsel: 24 januar 1820
ekteskap: Gusti Kanjeng Ratu Sultan [Gp.Hb.6.2] / Gusti Kanjeng Ratu Hageng (Roromunting)
ekteskap: Kanjeng Mas Hemawati
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Panukmowati [Ga.Hb.5.2]
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Dewaningsih [Ga.Hb.5.1]
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Retno Sriwulan [Ga.Hb.5.3]
tittel: 19 desember 1823 - 17 august 1826, Yogyakarta, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwana V Senopati ing Alaga Ngah 'Abdu'l-Rahman Saiyid'din Panatagama Khalifatu'llah Ingkang Jumeneng Kaping V
tittel: 17 januar 1828 - 5 juni 1855, Yogyakarta, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwana V Senopati ing Alaga Ngah 'Abdu'l-Rahman Saiyid'din Panatagama Khalifatu'llah Ingkang Jumeneng Kaping V
ekteskap: Gusti Kanjeng Ratu Kencono [Hb.2.52.2] / Bendoro Raden Ajeng Suradinah [Gp.Hb.5.1]
tittel: 1839, Yogyakarta, Letnan Kolonel
tittel: 1847, Yogyakarta, Kolonel
skilsmisse: Gusti Kanjeng Ratu Kencono [Hb.2.52.2] / Bendoro Raden Ajeng Suradinah [Gp.Hb.5.1]
ekteskap: Gusti Kanjeng Ratu Sekar Kedhaton [Hb.3.2.22] / Bendoro Raden Ayu Andaliya [Gp.Hb.5.2] , Yogyakarta
død: 5 juni 1855, Yogyakarta
== 3 ==
Barn
Kanjeng Sultan Hamengku Buwono VII / Gusti Raden Mas Murtejo [Hb.6.1] (Sinuhun Behi)
fødsel: 4 februar 1839, Yogyakarta
ekteskap: Gusti Kanjeng Ratu Mas ? ([Gp.Hb.7.2], Joyodipuro)
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Retnojuwito ? (Ga.Hb.7.6)
ekteskap: 2. Gusti Kanjeng Ratu Kencono II [Gp.Hb.7.3] (Bendoro Raden Ayu Ratna Sri Wulan)
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Ratnaningsih ? (Ga.Hb.7.1)
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Ratnaningdia ? ([Ga.Hb.7.2])
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Retnohadi ? (Ga.Hb.7.3)
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Retnodewati [Ga.Hb.7.5]
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Rukmidiningdia [Ga.Hb.8.5] [Hb.6.9.3.1] (Bendoro Raden Ayu Rukhihadiningdyah)
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Retnosangdiah ? ([Ga.Hb.7.4])
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Pujoretno [Ga.Hb.7.9]
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Pujoretno [Ga.Hb.7.9]
ekteskap: Kanjeng Bendoro Raden Ayu Retnopurnomo [Ga.Hb.7.10]
ekteskap: Bendoro Mas Ayu Retnojumanten [Ga.Hb.7.11]
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Retnodewati [Ga.Hb.7.5]
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Retnomurcito [Ga.Hb.7.8]
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Retnomandoyo [Ga.Hb.7.13]
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Dewo Retno [Ga.Hb.7.7]
ekteskap: Raden Ajeng Centhung [Pl.Hb.7.1]
ekteskap: Raden Roro Sumodirejo [Pl.Hb.7.2]
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Retnoliringhasmoro [Ga.Hb.7.16]
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Retnosetyohasmoro [Ga.Hb.7.15]
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Retnorenggohasmoro [Ga.Hb.7.14]
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Retnowinardi [Ga.Hb.7.12]
ekteskap: Bendoro Raden Ayu Adipati Mangkubumi [Hb.5.8] / Bendoro Raden Ayu Sukinah [Gp.Hb.7.11.1] , Yogyakarta
skilsmisse: Bendoro Raden Ayu Adipati Mangkubumi [Hb.5.8] / Bendoro Raden Ayu Sukinah [Gp.Hb.7.11.1]
ekteskap: Gusti Kanjeng Ratu Kencana [Gp.Hb.7.1] (Bendara Raden Ayu Retno Sriwulan) , Yogyakarta
tittel: 13 august 1877 - 29 januar 1920, Yogyakarta, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwana Senopati ing Alaga Ngah 'Abdu'l-Rahman Saiyid'din Panatagama Khalifatu'llah Ingkang Jumeneng Kaping VII
skilsmisse: Bendoro Raden Ayu Tejaningrum , Yogyakarta
død: 30 desember 1921, Yogyakarta
Barn
Barnebarn
Bendoro Raden Ayu Mariam Suryengalogo
ekteskap: Raden Mas Soeryodinegoro
død: 23 juni 1934, Manado, Mahakeret, Manado
Barnebarn

Personlige verktøy
Andre språk