Rakryan Jayadharma / Rakeyan Jayadharma (Prabu Sri Pamekas)
Fra Rodovid NO
Slektsnavn | Sunda-Galuh |
Kjønn | Mann |
Fullt navn (ved fødsel) | Rakryan Jayadharma / Rakeyan Jayadharma |
Andre etternavn | Prabu Sri Pamekas |
Foreldre
♂ Prabu Guru Dharmasiksa / Prabu Sanghyang Wisnu [Sunda-Galuh] | |
Wiki-side | [[1]] |
Hendelser
fødsel: Putra Mahkota, Meninggal Sebelum Naik Tahta
barnefødsel: ♂ Raden Wijaya / Prabu Kertarajasa Jayawardana [Majapahit Rajasa] d. 1309
ekteskap: ♀ Dyah Singamurti / Dyah Lembu Tal [Wangsa Rajasa]
Notater
Hubungan dengan berdirinya Majapahit Prabu Guru Darmasiksa Prabu Sanghyang Wisnu memiliki putra mahkota Rakeyan Jayadarma, dan berkedudukan di Pakuan. Menurut Pustaka Rajya Rajya i Bhumi Nusantara parwa II sarga 3, Rakeyan Jayadarma adalah menantu Mahisa Campaka di Jawa Timur, karena ia berjodoh dengan putrinya bernama Dyah Lembu Tal. Mahisa Campaka adalah anak dari Mahisa Wong Ateleng, yang merupakan anak dari Ken Angrok dan Ken Dedes dari Kerajaan Singhasari.
Rakeyan Jayadarma dan Dyah Lembu Tal berputera Sang Nararya Sanggramawijaya, atau lebih dikenal dengan nama Raden Wijaya yang dikatakan terlahir di Pakuan. Dengan kata lain, Raden Wijaya adalah turunan ke-4 dari Ken Angrok dan Ken Dedes. Karena Jayadarma wafat dalam usia muda, Lembu Tal tidak bersedia tinggal lebih lama di Pakuan. Akhirnya, Raden Wijaya dan ibunya kembali ke Jawa Timur.
Dalam Babad Tanah Jawi Raden Wijaya disebut pula Jaka Susuruh dari Pasundan. Sebagai keturunan Jayadarma, ia adalah penerus tahta Kerajaan Sunda-Galuh yang sah, yaitu apabila Prabu Guru Darmasiksa Prabu Sanghyang Wisnu mangkat. Kematian Jayadarma mengosongkan kedudukan putera mahkota, karena Raden Wijaya berada di Jawa Timur dan kemudian menjadi raja pertama Majapahit.
Fra besteforeldre til barnebarn
død: 1386, Wafat 1386. abu jenasah di dharmakan di Candi Sarwa -Jayapurwa, Desa Japan - Pasuruan